Monday, 6 February 2023
No Result
View All Result
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  • Beranda
  • Profil
    • Visi Misi Tujuan
    • Pimpinan
  • Data Dosen
  • Kegiatan Akademik
    • Kalender Akademik
      • Kalender Akademik 2016
      • Kalender Akademik 2017
      • Kalender Akademik 2018
      • Kalender Akademik 2019
    • Jadwal Perkuliahan
  • Kegiatan
  • Kerjasama
  • Beranda
  • Profil
    • Visi Misi Tujuan
    • Pimpinan
  • Data Dosen
  • Kegiatan Akademik
    • Kalender Akademik
      • Kalender Akademik 2016
      • Kalender Akademik 2017
      • Kalender Akademik 2018
      • Kalender Akademik 2019
    • Jadwal Perkuliahan
  • Kegiatan
  • Kerjasama
No Result
View All Result
Magister Kenotariatan UMSU
No Result
View All Result
Home Berita

Haedar Nashir: Karakter Pendidikan Muhammadiyah adalah Holistik

Rakornas Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah

by Pascasarjana UMSU
October 21, 2019
in Berita
0
Haedar Nashir: Karakter Pendidikan Muhammadiyah adalah Holistik
0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

PASCASARJANA-UMSU || Karakter pendidikan Muhammadiyah adalah holistik, yang memiliki integrasi dengan sekolah, keluarga dan masyarakat yang saling mendukung. Inilah yang menjadi basis kebudayaan yang membangun tumbuhnya manusia secara utuh, yang akhirnya mampu menciptakan kebudayaan yang berkeadaban mulia.

Related Posts

Kopertais Bangga UMSU Masuk 50 PT Islam Terbaik Dunia

Strategi Eksistensi PTMA di Tengah Anomali Covid-19

UMSU dan UPM Luncurkan Buku Medis-Pandemik Dunia Islam

UMSU Canangkan “Global Network at Home” Sikapi Pandemi Covid-19

Hal itu disampaikan Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ketika didaulat sebagai pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diklitbang) PP Muhammadiyah, Jum’at (18/10).

Konsep pendidikan holistik menjadi penting bagi Muhammadiyah, karena jalannya pendidikan sekarang ini cenderung parsial dan pragmatis. Hal itu disebabkan karena kehilangan orientasi institusi yang bergerak pada bidang pendidikan yang harusnya mengembangkan akal budi manusia.

Namun karena tuntutan zaman, yang melahirkan moderintas, dimana pada setiap tahapan modernitas itu melahirkan kekuatan-kekuatan determinan yang menjadikan manusia hanya fokus pada aspek tertentu.

“Ketika era revolusi industri 4.0 dimana teknologi sangat determinan, kemudian manusia digiring oleh teknologi dan itu niscaya. Karena manusia dituntut hidup di zamannya, tetapi pada saat yang sama teknologi itu sendiri tidak dicoba untuk adaptif. Sehingga manusia dibunuh oleh teknologi, karena teknologi menjadi kekuatan yang terlalu dominan,” tutur Haedar.

Seperti sekarang ini, ketika manusia berdekatan dengan alat yang seakan membantu dan seolah manusia yang mengausai alat tersebut. Tapi sebenarnya manusia yang dikuasai oleh alat, sehingga kehidupan manusia dikendalikan oleh alat tersebut. Sejak bangun tidur sampai tidur kembali alat ini (smartphone) membersamai dan mengontrol manusia. Inilah yang disebut sebagai teknologi adalah alat genosido, yang membunuh akal budi manusia.

“Ketika kapitalisme memproduksi materialisme lalu bersenyawa dengan teknologi yang sangat determinan, itu membuat manusia kehilangan kemanusiaannya. Lalu menjadi manusia yang satu dimensi,” kutip Haedar.

Haedar juga mengungkapkan bahwa sekarang ini banyak anak-anak cerdas dan kemampuan adaptifnya terhadap teknologi luar biasa, namun rasanya mulai hilang dan nilai-nilai komunalitasnya menjadi tergerus.

“Fenomen ini jika dibiarkan secara terus-menerus, bisa menyebabkan anak-anak manusia kehilangan sense terhadap nilai dan norma kemanusiaan menjadi berkurang dan hilang. Karena di lingkungan yang serba teknologi mampu melahirkan manusia-manusia yang serba egoistik dan robotik,” jelas Haedar.

Pendidikan holistik, lanjut Haedar, mampu menjadi solusi bagi persoalan tersebut, tanpa mengesampingkan teknologi sebagai alat bantu kehidupan.

“Di sinilah pentingnya peran Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), suatu pandangan pendidikan yang bukan hanya mempelajari nilai-nilai ke-Tuhanan (Teo) dan menegasikan peran manusia (Antro), melainkan keduanya dikeseimbangkan tidak belaku berlebihan (Ghuluw).

Karakter pendidikan Muhammadiyah yang kedua adalah karakter pendidikan Islam yang modern, ialah pendidikan Islam yang mengintegrasikan iman dan kemajuan. Iman sebagai suatu yang transenden/sakral yang lahir dari dimensi aqidah manusia dan sumber dasarnya adalah tauhid, yang mampu dijadikan sebagai sebagai sumber kekuatan ruhani yang paling dahsyat.

Tetapi pada saat yang sama muslim juga harus sadar zamannya, sehingga menurut Kuntowijoyo kemajuan adalah nilai dunia yang memakai akal pikiran, yang kemajuan sendiri merupakan sesuatu yang sifatnya profan. Yang keduanya kemudian diintegrasikan sehingga melahirkan manusia muslim yang berkepribadian kuat berakhlak mulia, dan disaat yang sama mampu menjawab tantangan zaman.

“Inilah yang dipraktekkan oleh KH Ahmad Dahlan sejak awal, misalnya konsepnya mengenai konsep tentang pencerahan akal. Pengetahuan tertinggi adalah pengetahuan tentang kesatuan hidup yang bisa dicapai dengan sikap kritis dan terbuka, dengan mempergunakan akal sehat istiqomah dan didasari dengan hati yang suci,” pungkas Haedar. (*)


Sumber: muhammadiyah.or.id

Tags: haedar nashirmajelis diklitbang PP Muhammadiyahpendidikan muhammadiyah
ShareTweetShare
Pascasarjana UMSU

Pascasarjana UMSU

Next Post
Sambut Era Industri 4.0, UMSU dan Polda Sumut Gelar Pelatihan Jurnalistik Digital

Sambut Era Industri 4.0, UMSU dan Polda Sumut Gelar Pelatihan Jurnalistik Digital

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Populer

    Custom Links

    • Log in
    • Entries RSS
    • Comments RSS
    • WordPress.org
    • Beranda
    • Profil
    • Data Dosen
    • Kegiatan Akademik
    • Kegiatan
    • Kerjasama
    Program Pascasarjana UMSU

    Copyright © 2018

    No Result
    View All Result
    • Beranda
    • Profil
      • Visi Misi Tujuan
      • Pimpinan
    • Data Dosen
    • Kegiatan Akademik
      • Kalender Akademik
        • Kalender Akademik 2016
        • Kalender Akademik 2017
        • Kalender Akademik 2018
        • Kalender Akademik 2019
      • Jadwal Perkuliahan
    • Kegiatan
    • Kerjasama

    Copyright © 2018

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In